Pengenalan
FASA PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
- Fasa Pertama
َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون
Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui
bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian
Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)
Bermula dengan satu ledakan besar (bigbang) sekitar
12-20 milion tahun lalu. Inilah awal pernciptaan matahari, tenaga, dan waktu.
“Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Matahari yang mula-mula
terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang
generasi pertama. Hasil dari gas-gas hydrogen, meghasilkan
unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut
juga Nukleosintesis Big Bang.
- Fasa Kedua
رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا
Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya
(An-Nazi’at:28)
dalam ayat ini terdapat kata “meninggikan bangunan” yang memberi pengertian bahwa alam semester mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh dan langit makin tinggi, sedangkan kata “menyempurnakan” memiliki arti bahwa alam ini tidak semata mata terbentuk, melainkan sebuah proses evolutif atau bertahap.
- Fasa ketiga
وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا
Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gelita, dan
menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at: 29
Di ayat tersebut
terdapat kalimah “Dia menjadikan malamnya (gelap gelita) dan menjadikan
siangnya (terang menerang)” Masa ini adalah dimana terbentuknya matahari
sebagai sumber cahaya dan bumi mengelilingi matahari sehingga terjadi siang dan
malam.
- Fasa keempat
وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا
Artinya
:“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (Qs. An-Nazi’at: 30)
Pada masa ini daratan
bumi muncul, dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet
yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang
terpental ini menjadi planet diantaranya adalah Bumu. Penghamparan yang
dimaksudkan adalah pembentukan superkontinen pangasa di permukaan Bumi. Ketika
bumi baru terbentuk belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-batuan yang
berpijar dengan suhu ratusan derajat selsius.
- Fasa kelima
أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. (QS.An-Nazi’at:31)
Dalam ayat 31 ini
menunjukan bahwa dimana terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada
air, air tersebut berasal dari komet yang menghantam bumi, hydrogen yang
terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan
terbentuk uap air, uang air ini kemudian turun sebagai hujan. Bukti air berasal
dari komet ialah nisbah deuterium dan hidrogen pada air laut sama dengan nisbah
pada komet, semua kehidupan berasal dari air, setelah air muncul kehidupan
seperti tumbuhan-tumbuhan pun bermunculan.
- Fasa keenam
وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (Qs. An-Nazi’at: 32-33)
Gunung-gunung
dipancangkan artinya, gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan
air dan mun culnya tumbuhan. Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa
disebut juga pasak, fungsi gunung ialah menyetabilkan kerak bumi mencegah
goyangnya tanah. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 33, setelah
terbentuknya gunung, terciptalah hewan dan manusia.(T/roy/R02)
hidrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur
yang ada dibumi kemudian menjadi wap dan turun sebagai hujan (space)
Kesimpulanya
Sesungguhnya Allah maha pencipta dan maha
berkuasa. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, manusia berusaha untuk mencari
dan mengkaji alam semesta padahal hakikat nya saat wujudnya alam semesta
ini sudah tertulis dalam Al-quran. Pada abad 19 ~20 teori telah pun dikaji
dan disampaikan kepada orang lain, walaupun ada sesetengah masyarakat yang menerima dan menolak.
Padahal pada 14 abad yang lalu Al-quran telah memberitahu tentang
penciptaan alam semesta ini. Ilmu dan Agama akan sentisa selaras. Ilmu yang tidak berlandaskan agama akan runtuh kerana tidak ada
keimanan di dalamnya. Begitu pula dalam ilmu-ilmu pengetahuan umum, sesungguhnya
Allah SWT telah lebih dahulu memberitahukannya di dalam Al-quran.

No comments:
Post a Comment