Sunday, March 5, 2017

Penciptaan Langit Bumi



Pengenalan


Alam semestar atau cakerawala tidak terus wujud seperti sekarang. Sebaliknya ia melalui beberapa proses . Antaranya ialah kehadiran gas-gas hidrogen dan helium yang kemudiannya bercantum sehingga menjadi gumpalan asap yang besar . Begitu juga bumi dan langit, Allah mencipta langit dan bumi satu-persatu. Mengikut teori Nebular, sistem suria terbentuk dari kondensasi awan panas. Pada proses kondensasi tersebut ada sebahagian yang terpisah dan merupakan orbit yang mengelilingi pusat. Bahagian yang mengelilingi pusat itu dengan cara yang sama berkondensasi membentuk suatu formula yang sama seperti terbentukya matahari tadi. Setelah sejuk benda-benda  ini akan menjadi planet-planet seperti Bumi dengan Bulan dan lain-lain. 

FASA PENCIPTAAN LANGIT DAN BUMI
  •  Fasa Pertama


َوَلَمْيَرَالَّذِينَكَفَرُواأَنَّالسَّمَاوَاتِوَالْأَرْضَكَانَتَارَتْقًافَفَتَقْنَاهُمَاوَجَعَلْنَامِنَالْمَاءِكُلَّشَيْءٍحَيٍّأَفَلَايُؤْمِنُون

Artinya: “Dan apakah orang-orang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya…”(Q.S. AlAnbiya [21] :30)

Bermula dengan satu ledakan besar (bigbang) sekitar 12-20 milion tahun lalu. Inilah awal pernciptaan matahari, tenaga, dan waktu. “Ledakan” pada hakikatnya adalah pengembangan ruang.Matahari yang mula-mula terbentuk adalah hydrogen yang menjadi bahan dasar bagi bintang-bintang generasi pertama. Hasil dari gas-gas hydrogen, meghasilkan unsur-unsur yang lebih berat, seperti karbon, oksigen, sampai besi atau disebut juga Nukleosintesis Big Bang.

  • Fasa Kedua 

رَفَعَ سَمْكَهَا فَسَوَّاهَا


Dia meninggikan bangunannya lalu menyempurnakannya 
(An-Nazi’at:28)

dalam ayat ini terdapat kata “meninggikan bangunan” yang memberi pengertian bahwa alam semester mengembang, galaksi-galaksi saling menjauh dan langit makin tinggi, sedangkan kata “menyempurnakan” memiliki arti bahwa alam ini tidak semata mata terbentuk, melainkan sebuah proses evolutif atau bertahap.


  • Fasa ketiga 

وَأَغْطَشَلَيْلَهَاوَأَخْرَجَضُحَاهَا

Artinya : “dan Dia menjadikan malamnya gelap gelita, dan menjadikan siangnya terang benderang.” Q.S An-Nazi’at: 29 

Di ayat tersebut terdapat kalimah “Dia menjadikan malamnya (gelap gelita) dan menjadikan siangnya (terang menerang)” Masa ini adalah dimana terbentuknya matahari sebagai sumber cahaya dan bumi mengelilingi matahari sehingga terjadi siang dan malam.

  • Fasa keempat 

وَالْأَرْضَبَعْدَذَلِكَدَحَاهَا

Artinya :“dan bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. (Qs. An-Nazi’at: 30)

Pada masa ini daratan bumi muncul, dahulu kala terjadi tumbukan antara matahari dengan sebuah komet yang menyebabkan sebagian massa matahari terpental ke luar. Massa yang terpental ini menjadi planet diantaranya adalah Bumu. Penghamparan yang dimaksudkan adalah pembentukan superkontinen pangasa di permukaan Bumi. Ketika bumi baru terbentuk belum ada daratan yang ada hanyalah batuan-batuan yang berpijar dengan suhu ratusan derajat selsius.

  • Fasa kelima 

أَخْرَجَ مِنْهَا مَاءَهَا وَمَرْعَاهَا
Ia memancarkan daripadanya mata airnya, dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhannya. (QS.An-Nazi’at:31)
Dalam ayat 31 ini menunjukan bahwa dimana terjadi evolusi bumi dari tidak ada air menjadi ada air, air tersebut berasal dari komet yang menghantam bumi, hydrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang terdapat di bumi dan terbentuk uap air, uang air ini kemudian turun sebagai hujan. Bukti air berasal dari komet ialah nisbah deuterium dan hidrogen pada air laut sama dengan nisbah pada komet, semua kehidupan berasal dari air, setelah air muncul kehidupan seperti tumbuhan-tumbuhan pun bermunculan.

  • Fasa keenam 

وَالْجِبَالَ أَرْسَاهَا
Dan gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan teguh, (Qs. An-Nazi’at: 32-33)
Gunung-gunung dipancangkan artinya, gunung terbentuk setelah penciptaan daratan, pembentukan air dan mun culnya tumbuhan. Gunung memiliki akar di dalam tanah atau bisa disebut juga pasak, fungsi gunung ialah menyetabilkan kerak bumi mencegah goyangnya tanah. Sebagaimana yang disebutkan dalam ayat 33, setelah terbentuknya gunung, terciptalah hewan dan manusia.(T/roy/R02)



hidrogen yang terdapat pada komet bereaksi dengan unsur-unsur yang ada dibumi kemudian menjadi wap dan turun sebagai hujan (space)


Kesimpulanya

Sesungguhnya Allah maha pencipta dan maha berkuasa. Dengan rasa ingin tahu yang tinggi, manusia berusaha untuk mencari dan mengkaji alam semesta padahal hakikat nya saat wujudnya alam semesta ini sudah tertulis dalam Al-quran. Pada abad 19 ~20 teori telah pun dikaji dan disampaikan kepada orang lain, walaupun ada sesetengah masyarakat yang menerima dan menolak. Padahal  pada 14 abad yang lalu Al-quran telah memberitahu tentang penciptaan alam semesta ini. Ilmu dan Agama akan sentisa selaras. Ilmu yang tidak berlandaskan agama akan runtuh kerana tidak ada keimanan di dalamnya. Begitu pula dalam  ilmu-ilmu pengetahuan umum, sesungguhnya Allah SWT telah lebih dahulu memberitahukannya di dalam Al-quran.

No comments:

Post a Comment